Hal-hal yang harus saya lakukan di semester 4 ini.


Dalam perjalanan hidup, saya harus punya konsep yang Nyata dan terarah, khususnya dalam menentukan arah masa depan saya sendiri. karena bila saya memahami arahnya, maka keyakinan akan menjadi kuat untuk mewujudkan cita-cita ke masa yang akan datang.

KONSEP DI SEMESTER 4 INI. !!
1.    1.    Ikut Perlombaan Mewakili Kampus : nah yang ini saya pengen dan niat banget karena pas semester 1 belum ada kesempatan untuk ikut-ikut perlombaan, semester 2 dan 3 kemaren baru bisa menjadi Delegasi pertemuan Bem Fisip Se-Sumatera di Unsri Palembang dan mendapat juara 2 solo song(religi song) sumbagsel di kick MGC pertanian unib, nah semester 4 ini semoga ada kesempatan saya buat ikut lomba mewakilin kampus (UNIB). manfaat :  nambah pengalaman di ajang perlombaan tingkat nasional, mengevaluasi kemampuan diri dibanding mahasiswa univ. lain, melatih mental berkompetisi, dapet banyak kenalan baru, bisa mengharumkan S1 Jurnalistik (Aamiin). bisa dimasukin ke CV siapa tau bisa jadi nilai tambah waktu apply job nanti, dan yang paling utama saya bisa dapat ilmu-ilmu baru dari perlomabaan jadi makin termotivasi untuk belajar lagi. :)
2.      Aktif ikut Seminar, Field Trip, Workshop dsb : saya kepingin aktif ikut seminar-seminar dari yang skala kampus  sampai skala nasional dan Internasional, field trip, workshop dll. yang manfaatnya jauh lebih mahal dari pada harga pendaftaran kegiatan-kegiatan tersebut, dengan ikut kegiatan-kegiatan kaya seperti itu saya bisa tambah pengetahuan, kenalan, dan pastinya bakal nambah kompetensi saya, tidak bakalan rugi lah ngeluarin uang buat hal-hal seperti ini, ini juga sebagai investasi jangka panjang, so, saya harus bisa manfaatin selagi masih berstatus mahasiswa dan mengikuti sebanyak-banyaknya kegiatan seperti ini.
3.      Menjadi orang yang bermanfaat bagi Organisasi yang saya ikuti: belakangan ini saya hanya bisa mengamati konsep-konsep organisasi mana yang baik, dan mana yang buruk. Dan semoga di semester ini konsep-konsep yang menurut saya baik dengan perlahan-lahan akan saya terapkan agar terciptanya sesuatu sistem yang sebelumnya sedikit kurang baik menjadi sedikit lebih baik.
4.   Memperkuat Kemampuan Bahasa Inggris : nah ini mutlak yang harus saya lakukan di semester ini, dalam hal ini yang bisa dilakukan antara lain ikut pelatihan dan tes toefl dan semacamnya, juga di akhir semester saya berencana untuk mengambil kursus bulanan. Slogan saya : “Wajib berbahasa Indonesia, pertahankan bahasa daerah dan perlajari bahasa Asing”
5.      IP Semester ini Minimal 3,80   : memang benar nilai IP yang tinggi tidak menjamin seseorang pintar dalam segala hal, tetapi sebagai mahasiswa apabila saya mendapat kan Ip yang rendah maka saya akan terkena sanksi sosial dari mahasiswa lainnya, orang lain akan langsung menilai bahwa saya bukan lah apa-apa. Maka dari itu saya harus pastikan diri saya harus mampu berprestasi di bidang Akademik untuk mengimbangi aktif nya saya di Non-Akademik.

 TEKNIS MEWUJUDKAN KONSEP. !!
1.      Ikut perlombaan mewakili Kampus :
A.    Harus berani mencoba dan mendaftarkan diri serta menghilangkan rasa pesimis untuk mendaftarkan diri ikut dalam event-event lomba yang sesuai dengan kemampuan saya.
2.      Aktif ikut Seminar, Field Trip, Workshop dsb :
A.    Jika ada pendaftaraan nya maka saya wajib mendaftar, kalau nggak ada uang pinjem uang teman dulu. Pengalaman itu juga Ilmu.
3.      Menjadi orang yang bermanfaat bagi Organisasi yang saya ikuti :
A.    Aktif mengikuti rapat rutin.
B.     Menjadi orang penting dalam sebuah sistem.
C.     Selalu mengeluarkan pendapat jika ada sistem yang kurang tepat.
D.    Memberikan ide-ide baru yang berguna bagi organisasi.
4.      Memperkuat Kemampuan Bahasa Inggris :
A.    Memperbanyak teman yang bisa berbahasa Inggris
B.     Meberanikan diri untuk berbicara berbahasa inggris kepada orang setiap hari.
C.     Mengikuti les bahasa inggris.
5.      IP Semester ini Minimal 3,80 :
A.    Tidak pernah absen kuliah
B.     Tidak bertele tele dalam mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu
C.     Belajar materi perkuliahan sebelum masuk jam perkuliahan.
D.    Aktif belajar di dalam kelas selama proses jam perkuliahan.
E.  Berani bertanya kepada dosen tentang hal-hal yang belum saya ketahui dan berani menjawab pertanyaan dosen jika di berikan pertanyaan.


Kesalahan saya dari sebelum-sebelumnya adalah disaat saya mengkonsepkan sesuatu tentang apa yang akan saya lakukan kedepannya tapi saya lupa/tidak mebuat teknis nya seperti apa. Karena belajar dari pengalaman sebelumnya, maka saat ini saya membuat konsep beserta teknis nya agar apa yang saya harapkan sesuai dengan apa yang saya inginkan. Kalau hanya berdoa tanpa usaha maka akan sia-sia, begitupun juga sebaliknya, berusaha tanpa berdoa akan juga terjadi hal yang sama. Maka dari itu dengan memulai Bismillah, berusaha dan dipasrahkan dengan Doa.




                                                                                                   Salam kenal

                                                                                                   Ferry Sandria

Aksi Merupakan cara Mahasiswa Mengabdi Pada Negara


    (Gambar : Aksi persatuan Aliansi BEM FISIP se-Sumatera di Palembang-UNSRI)


“Sudah lah nak ngapo nian sih kau demo terus?”
“Saya aksi, bukan demo. Beda itu..”
 “Dem lah samo bae.

***
Mendengar kata aksi dan demonstrasi, apa yang ada di benak kawan-kawan ? Rusuh? Macet? Tonjok-tonjokan? Bakar-bakaran? Atau heroisme perjuangan? Bisa jadi salah satu hal dari yang saya sebutkan di atas ada di benak kawan-kawan saat kita mulai berbicara tentang aksi dan demonstrasi.
Sebagian kalangan mahasiswa menganggap dua kata ini (Aksi dan demonstrasi) memiliki pengertian yang sama. Namun sebagian lainnya menolak pendapat ini. Bagi mereka antara aksi dan demonstrasi tak bisa di samakan, meskipun keduanya memiliki korelasi. Anda setuju dengan yang mana? (: Aksi dalam bahasa Inggris: Action merujuk kepada suatu kata kerja: tindakan/ melakukan tindakan. Ketika kita melakukan suatu tindakan berarti kita sedang melakukan ‘aksi’. Kita berdiri, berjalan, belajar, membaca, menulis, atau bahkan sedang ber chit-chat ria di media sosial bisa di katakan bahwa kita sedang melakukan aksi. Dari pengertian sederhana ini, dapat kita pahami bahwa ‘aksi’ memiliki makna yang sangat luas, tak hanya sekedar demonstrasi atau demo. Unjuk rasa atau demonstrasi atau yang biasa kita singkat dengan istilah demo, menurut UU no. 9 tahun 1998 adalah: “ kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di muka umum”. Demonstrasi ini karena berupa tindakan maka dapat di golongkan juga sebagai suatu bentuk aksi.Lantas apa hubungan dua kata ini dengan pergerakan mahasiswa? Mengapa dua kata ini selalu dikaitkan dengan pergerakan mahasiswa?Secara historis, menurut hemat saya yang menjadi titik temu perkenalan mahasiswa baru dengan pergerakan mahasiswa adalah ketika masa orientasi kampus. Di sebagian besar kampus di Indonesia, termasuk kampus tempat saya belajar, pergerakan mahasiswa menjadi salah satu topik materi yang di berikan kepada kami, kemudian materi ini di lanjutkan dengan simulasi aksi. Entah bagaimana, dari titik temu inilah sebagian besar kami (maba) salah mengartikan pergerakan mahasiswa sebagai aksi. Dan kita pun tentu maklum dengan penggambaran aksi mahasiswa di media massa. Aksi yang d tonjolkan di liput adalah aksi yang rusuh dan senantiasa anarkis. Padahal kenyataan di lapangan tak seluruhnya seperti itu. Penggambaran media massa yang seperti itu, menjadi salah satu faktor misinterpretasi dan mispersepsi mahasiswa mengenai pergerakan mahasiswa, aksi dan demonstrasi. Berbicara mengenai pergerakan mahasiswa, ada tiga macam pergerakan mahasiswa. Pertama adalah pergerakan horizontal, pergerakan ini lebih ke bentuk pengabdian masyarakat. Pegerakan horizintal ini memiliki fokus yang berkenaan dengan pengembangan masyarakat (community development) dan secara aktif berhubungan dengan masyarakat sasaran program mereka. Hasil ataupun output dari pergerakan horizontal ini lebih mampu di rasakan masyarakat secara lansung. Ke dua ada pergerakan vertikal. Pergerakan vertikal ini biasanya menjadikan pemerintah sebagai sasaran mereka. Bentuk pergerakan vertikal ini biasanya adalah audiensi dan aksi turun ke jalan(demonstrasi). Ke tiga, pergerakan vertikal dan horizontal. Menurut pendapat saya, saat ini tipe pergerakan mahasiswa di seluruh kampus yang ada di Indonesia masuk ke tipe ke tiga ini. Tak ada kampus yang pergerakannya hanya horizontal atau vertikal saja. Kembali lagi soal pergerakan mahasiswa, aksi dan demonstrasi. Terakhir dalam tulisan ini, saya ingin menekankan kembali soal pengertian aksi, demonstrasi dan juga pergerakan mahasiswa. Pergerakan mahasiswa baik yang horizontal, vertikal dapat kita kategorikan sebagai aksi. Aksi adalah tindakan. Jadi, seluruh tindakan yang di lakukan mahasiswa bisa kita sebut sebagai aksi. Entah itu adalah aksi menulis yang di lakukan oleh perkumpulan jurnalistik mahasiswa, atau teater, musikalisasi, drama yang di lakukan oleh komunitas seni, ataupun aksi turun ke jalan dan audiensi yang di lakukan oleh perkumpulan mahasiswa bidang sosial politik. Pergerakan mahasiswa adalah ‘AKSI’. Lantas, demonstrasi? Demonstrasi/unjuk rasa/ aksi turun ke jalan hanyalah cabang dari pergerakan mahasiswa. Berbicara tentang pergerakan mahasiswa tak hanya melulu demonstrasi atau unjuk rasa. Karena sejatinya, pergerakan mahasiswa itu sangat luas pengertian nya. Saya mahasiswa. Saya memilih untuk ikut ‘AKSI’. Aksi dalam hal ini adalah melakukan sesuatu. Entah bidang apa pun itu, saya memilih untuk bergerak dan ber’AKSI’. Mengapa? Sederhana saja. Saya mahasiswa. Saya manusia. Sudah fitrah saya untuk senantiasa bergerak (ber-AKSI), karena bagi saya Bergerak atau Mati!! Saya memilih AKSI, kamu?
Ingat lah kawan gerakan berpolitik mahasiswa saat ini kerap ditunjukkan dengan gerakan suatu aksi dengan turun ke jalan. Dalam melakukan gerakan tersebut, kepedulian mahasiswa akan masalah dan situasi politik harus bertumpu pada idealisme kerakyatan, yaitu mengkritisi peran atau kebijakan penguasa yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat dengan memberikan solusinya. Maka dari itu, pengabdian tidak harus menunggu selesainya kuliah. Memperjuangkan kepentingan rakyat dan negara ketika masih kuliah, merupakan bagian dari pengabdian sebagai tindakan kepedulian mahasiswa akan berbagai masalah bangsa dan polemik politik. Jadi pengabdian bukan hanya mengajar seperti guru atau semacamnya. Melainkan terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan rakyat jelas bagian dari suatu pengabdian.
                                     
                                                                                                         Ferry Sandria

Karena Organisasi Aku Di Anggap Ada


Karena Organisasi Aku Di Anggap Ada


“Ferry Sandria Prodi S1 Jurnalistik FISIP UNIB”

Baru masuk kuliah, ada DUA HAL YANG DIPIKIRKAN“MASUK organisasi APA enggak YA? Aduh, kayaknya aku nggak bakat dan nggak punya waktu.”, “Aduh enggak deh, orangtuaku pasti nggak izinin aku masuk organisasi.”, “Maaf ya, aku ke sini buat kuliah, bukan untuk berorganisasi. Aku takut kuliahku ketinggalan.” “Aduh ntar-ntar dulu deh yang organisasinya, aku mau ngerjain tugas kampus dulu.” dan “Haha, dari pada ikutan organisasi, mending belajar atau nongkrong di kafe atau ke mal. Bagi kita yang saat ini menjadi anggota sebuah organisasi di kampus, barangkali pernah mendapatkan jawaban seperti yang tertulis di atas saat kita mengajak teman kita masuk ke organisasi tempat kita bernaung. Demikian sebaliknya, bagi kita yang tidak punya organisasi, barangkali kita pernah memberikan salah satu dari kalimat di atas kepada teman kita saat kita diajak bergabung ke sebuah organisasi.

Kalimat-kalimat di atas hanyalah secuil dari banyak kalimat penolakan yang disampaikan seseorang saat diajak berorganisasi. Bisa jadi, ada banyak kalimat penolakan lain dan barangkali isinya juga jauh lebih parah. Lantas, “sehina” itukah organisasi, sehingga banyak mahasiswa yang “ogah” bergabung di dalamnya?. Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita lihat terlebih dahulu definisi organisasi. Organisasi pada dasarnya adalah tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.


Jika diturunkan ke level mahasiswa, maka organisasi kemahasiswaan adalah wadah yang berisikan mahasiswa di mana seluruh program kerja dan kepengurusan intinya dipegang oleh mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan dibedakan menjadi dua yaitu organisasi internal dan eksternal kampus. Organisasi internal adalah organisasi yang berdiri di kampus yang mana keanggotaan dan kepengurusannya diisi oleh mahasiswa-mahasiswa dari dalam kampus itu sendiri. Contoh organisasi kemahasiswaan internal adalah kelembagaan mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa tingat Fakultas dan Universitas. Ada 6 organisasi yang saya ikuti di dalam kampus, 4 di tingkat Fakultas, dan 2 nya lagi di tingkat Universitas.


Di tingkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1. IMC (Intelectual Moeslem Community) ini adalah organisasi Kerohanian Islam, Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) dibawah naungan UKM KEROHANIAN, Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Dengan mengikuti organisasi ini saya dapat menyeimbangkan ilmu Dunia dengan ilmu Akhirat. Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu (HR. Thabrani). 



2. HIMAS1STIK (Himpunan Mahasiswa S1 Jurnalistik) HIMA adalah organisasi kemahasiswaan di tingkat jurusan di suatu perguruan tinggi/universitas. Untuk saat ini saya diamanahkan sebagai Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa S1 Jurnalistik.


3. BEM FISIP (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) BEM FISIP adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat Fakultas. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakutas merupakan organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas yang mewadahi lembaga-lembaga di dalam fakultas dan sebagai badan advokasi mahasiswa di fakultas tersebut. Tidak jauh berbeda dengan BEM tingkat universitas, yang membedakan hanya ruang lingkup pergerakannya saja. Fungsi dan peran BEM sangat penting. BEM bertugas menyuarakan aspirasi mahasiswa ke tingkat birokrasi dan mempersatukan lembaga-lembaga tingkat fakultas agar terciptanya kordinasi yang harmoni.



4. COSMIP (Komunitas Seni Mahasiswa Fisip) Ini organisasi yang bergerak di bidang Seni. COSMIP, mewadahi setiap kreatifitas, bakat, keinginan, keisengan dan kegilaan dari mahasiswa - mahasiswi  yang tergabung, tercatat, terdaftar sebagai mahasiswa FISIP- UNIB dalam berekspresi dan berkesenian. COSMIP,menaungi divisi theatre, seni rupa, seni musik, seni tari, dan sastra budaya





Di tingkat Universitas Bengkulu

1. PRAMUKA UNIB organisasi Praja Muda Karana, Pramuka merupakan Organisasi yang pertama kali saya ikuti sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SDN 56 Lubuklinggau) lanjut SMPN9 Lubuklinggau dan SMKN3 Lubuklinggau, sewaktu di SMKN 3 aku pernah di amanahkan menjadi PRADANA (Ketua Pramuka) dan sekarang tetap berlanjut di Pramuka Universitas Bengkulu. 





2. DPM UNIB (Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Bengkulu).Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Bengkulu atau disingkat DPM U merupakan lembaga tinggi dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang memiliki kekuasaan legislatif. 
DPM U sangat diperlukan dalam pembentukan peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan Universitas Bengkulu. 



Ada segelintir prestasi yang  alhamdulillah pernah aku raih, hal ini sangat memacuku untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan, selain prestasi akademik aku juga berharap dapat berprestasi di luar akademik
1.       Juara adzan 2 dan 3 se-kecamatan Tanah Periuk, Lubuklinggau
2.       Juara 1 Bola Kaki tingkat SMPN9 Lubuklinggau.
3.       Juara 1 Futsal tingkat SMKN3 Lubuklinggau
4.       Juara 3 Khutbah Jum’at tingkat Kota Lubuklinggau (di MAN 1 Model Lubuklinggau).
5.       Juara 2 Blog Desain tingkat Kota Lubuklinggau (di MAN 1 Model Lubuklinggau).
6.       Juara Umum 2x LK2P(Lomba ketangkasan keterampilan Pramuka) Se-Sumbagsel.
7.       Delegasi ter-eksis/aktif  BEM FISIP UNIB di pertemuan BEM FISIP Se-Sumatera di UNSRI.
8.       Juara 2 lomba religi song(solo song) Se-Sumbagsel (di KICK MGC Pertanian).


Hanya satu harapanku dengan mengikuti berbagai organisasi dan terus mencari prestasi, agar aku bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).  
Selain itu beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi antara lain :

 1. Tercapainya sebuah tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif.
2. Melatih mental bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan public speaking.
3. Mudah memecahkan masalah : karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk. Selain hal-hal diatas, masih banyak manfaat organisasi yang bisa diperoleh, namun disini tidak dijabarkan lebih lanjut, hal lain yang bisa kita dapatkan antara lain
1. Melatih Leadership
2. Memperluas pergaulan
3. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
4. Membentuk karakteristik seseorang
5. Kuat dalam menghadapi tekanan
6. Mampu mengatur waktu dengan sangat baik
7. Sebagai ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya.

Semoga dengan artikel ini bisa menjadi acuan bagi teman-teman yang belum ber-organisasi untuk dapat mengikuti organisasi yang ada di lingkungan kampus. Sebaik-baiknya guru ia lah PENGALAMAN, masa-masa kuliah ini lah waktu yang tepat untuk mencari pengalaman. Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu (organisasi juga merupakan ilmu). Saya sangat bangga bisa aktif berorganisasi karena organisasi memperkenalkanku dengan banyak orang tentunya dan membuat ku menjadi mahasiswa yang sebenarnya mahasiswa yang tidak hanya Kuliah habis tu pulang. Aku lebih suka menyibukan diri dalam kebaikan, menurut ku sibuk organisasi adalah suatu proses pembelajaran dalam menuntut ilmu yang tidak diajarkan sama sekali dimata kuliah yang ada. Meskipun aku sibuk di organisasi tapi tidak mengalihkan kan ku fokus untuk kuliah, dan organisasi tidak membuat IPK ku melemah, alhamduliah IPK masih di atas 3, .. ?. BAGIKU ORGANISASI MERUPAKAN RUMAH YANG BERNYAWA.

Salam Kenal



Ferry Sandria