Karya Tulis Ilmiah


Team LKTI Mahasiswa


Karya Tulis Ilmiah merupakan salah satu karya dari suatu individu ataupun kelompok dalam hal menuangkan suatu gagasan dan ide secara tertulis terhadap pemecahan masalah dari kehidupan sehari-hari. Karya Tulis Ilmiah juga merupakan salah satu karya yang sering dilakukan perlombaan pada berbagai instansi atau lembaga pendidikan, seperti universitas dan lain-lain.
Selama ini, banyak yang mengatakan bahwa menulis dan memenangkan lomba karya tulis ilmiah sangat sulit, akan tetapi pada dunia ini tidak ada sesuatu yang sulit jika memang kita mengerjakan hal tersebut dengan niat dan sungguh-sungguh juga komitmen yang tinggi.
Modal awal adalah Niat, dimana niat ini mulai diteruskan dengan Usaha, usaha merupakan teknis pelaksanaan penulisan. Jika kita punya ide tentang suatu masalah atau sesuatu yang ingin diangkat mulailah dengan mencari data pendukung, karena karya tulis ilmiah ini tidak bisa diisi dengan OPINI.
Awalnya saya pribadi tidak suka dalam hal menulis, namun salah senior saya kebetulan seorang penulis, beliau mengatakan “Menulislah” karena sesuatu yang tak kau suka ini siapa tau menjadi kemampuan dibidang mu nanti, karena sesuatu yang menurutmu baik belum tentu baik dan yang menurutmu buruk belum tentu buruh, mencobalah.
Dan alhamdulillah saya masuk 15 besar finalis dalam kompetisi Karya Tulis Ilmiah se-Indonesia yang dilaksanakan di Universitas Negeri Padang ‘FICTION”.  Tentunya sebelum ke tingkat nasional, saya sering mencoba ikut di regional.

Bersama 3 orang teman saya, Ade Mardhatillah dan Junior saya Wahyu Wulandari. Team mewakili Universitas Bengkulu.

Berikut contoh Karya Tulis Ilmiah dari team Kami.




7 Cara Menggunakan Almamater Sebelum Wisuda

1. Ikut aktif di acara lembaga kampus dan kepanitiaan tertentu

Foto saat jadi Ketua Panitia Pertemuan Bem Fisip Se-Sumbagsel + Seminar Nasional, bersama dengan Dekan, Wakil Rektor III dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu

Sayang sekali jika 4 tahun (atau lebih) masa kuliah yang di tempuh, tapi hanya menggunakan almamater di satu minggu pertama. Setelah itu, almamaternya mendekam kesepian di dalam lemari—atau justru hilang entah kemana. Tapi tenang saja, saat kita memilih aktif di Organisasi atau di suatu kepanitiaan tertentu, terutama acara yang resmi dari kampus atau yang berskala nasional, kita bisa mengenakan jaket kebanggaan itu di hadapan banyak hadirin yang ikut serta.

2. Menjadi delegasi dalam event skala regional, nasional bahkan internasional

Delegasi FSLDK Fisip Se-Indonesia di Bandung (lokasi gedung Asia-Afrika)

Pasti bakal asik sekali ketika kita punya kesempatan menjadi Delegasi di Organisasi yang kita ikuti dalam pertemuan di acara-acara regional, nasional atau bahkan internasional. Ini bukan lagi skala kampus sendiri, oleh karenanya atmosfir “primordialitas” di ajang ini akan kental sekali. Setiap peserta bakal pamer almamaternya masing-masing, tentu kita tidak mau kalah, bukan?. dan terlebih lagi bertambahnya kenalan(teman-teman) baru,"banyak teman banyak rezeki".

3. Mengikuti olimpiade-olimpiade ilmiah atau perlombaan Non Akademik

Final 15 Besar Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional di Universitas Negeri Padang

Bakat jangan sampai di pendam, Untuk mengasa kemampuan diri, kita harus membuktikannya dalam sebuah event perlombaan. apapun jenis perlombaannya yang pasti itu salah satu pembuktian apa yang sudah kita pelajari sebelumnya. terlebih lagi event lomba berskala Nasional, tentu Mewakili kampus dalam event adalah kebanggaan tersendiri, baik bagi kita maupun bagi kampus. Para perwakilan kampus sudah seyogyanya mengenakan almamater mereka. Biar orang tahu “oh ini toh mahasiswa dan almamater kampus UNIB”. menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. bonus yang kita dapatkan jika kita bisa memenangkan perlombaan adalah kita bisa menjadi salah satu mahasiswa Berprestasi di kampus kita dengan cara mengumpulkan Foto Copy sertifikat ke bagian kemahasiswaan.

4. Saat turun ke jalan membela yang benar. "membela suara rakyat"

Aksi Asap di kota Palembang bersama dengan Aliansi Bem Fisip se-Sumatera
Kawan !! kita semua harus tahu, mau sampai kapanpun mahasiswa tetap akan dicap sebagai “agent of change” ataupun “iron stock”. Ini seperti “karma”. Ya, mau bagaimana lagi, sebagai generasi muda yang menjadi harapan bangsa kita mesti kritis dan berani menawarkan solusi di setiap permasalahan yang ada. Sering kita melihat teman-teman yang turun ke jalan dengan almamaternya. Berpanas-panasan. Berorasi. Long march. Teatrikal. Segala macam. Sekalipun jangan pernah cela mereka. Justru apresiasi lah dengan baik, karena itu adalah cara mereka untuk bersuara dan kamu sendiri barangkali punya cara yang berbeda. Jika kamu punya kesempatan, sesekali ikut turunlah ke jalan. Rasakan sensasinya. Dijamin kamu bakal dapat pengalaman baru yang tidak akan pernah kamu lupa.

5. Menjadi penonton undangan di acara televisi

tamu undangan dalam acara Bengkulu Berdialog "RB TV"
Kita pasti sering menonton acara-acara talkshow televisi di mana banyak penontonnya adalah mahasiswa. Penonton yang dari kalangan mahasiswa ini mewakili kampusnya masing-masing. Untuk menunjukkan identitas kampus itu tentu cara paling mudah adalah dengan mengenakan jaket almamaternya. Well, untuk apapun yang kita pakai adalah urusan pribadi kita, itu adalah wilayah hak diri mau atau tidak memakai almamater. Hanya saja pakailah jaket almamater di tempat yang tepat agar tidak berdampak pada reputasi kampus. 

6. Ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Memang tidak semua kampus melaksanakan program KKN tapi bagi mereka yang melaksanakannya, almamater adalah baju kerja yang menjadi identitas wajib peserta KKN. Sadar atau tidak sadar, dengan menggunakan almamater di tempat KKN, kita telah melakukan sosialisasi pendidikan tinggi dan mewujudkan salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat.

7. Dipakai pada saat kompre atau sidang sarjana

Inilah Moment-moment terakhir memakai almamater secara resmi sebelum kita mengangkatkan kaki dan men nonjob kan status mahasiswa.

Tugas Fotografi

Nama                    : Ferry Sandria
NPM                      : D1C014010
Prodi                     : S1 Jurnalistik




Landscape : Pantai Sungai Suci Bengkulu Tengah


Human Interest : Kehidupan Mahasiswa Yang Berjualan di GB II


Feature, Lokasi Pantai Zakat, kota Bengkulu. Jasa Sewa Ban.


 Feature, Lokasi Pantai Nangai Punyang Ranggo. Salah satu tempat wisata yang belum ter-ekspose

 
Berita, Lokasi Parkiran PKM, parkiran sudah tidak aman lagi, ada apa ? banyak kasus kehilangan motor.

Environment, Lokasi Sungai Nangai Punyang Ranggo Desa Tepi Laut, Bengkulu Utara. Keseruan anak-anak yang bermain air.
Sport, Aktivitas Mahasiswa di sore hari olahraga di depan gedung Rektorat Unib.

Daily Life, Lokasi Pasar Minggu, kehidupan pedagang kaki lima